TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama kabinet Indonesia Bersatu jilid II sudah menyiapkan Rancangan APBN untuk tahun 2015.
Kendati sudah mendapat rancangan, namun semua skema APBN boleh dirubah total oleh kabinet selanjutnya.
"Tidak tertutup kemungkinan pula awal tahun 2015 Januari-Februari pemerintah baru perubahan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tandjung di kantor Ditjen Pajak dalam pemaparan nota RAPBN 2015, Jumat (15/8/2014).
Chairul memaparkan R-APBN yang disampaikan pada hari ini kepada DPR adalah R-APBN memiliki kekhususan.
Pasalnya RAPBN yang disampaikan oleh kabinet Indonesia Bersatu, tapi dilaksanakan pemerintahan berikut hasil pemilu 2014.
"APBN yang disampaikan pemerintah bersifat bisnis as usual. Tidak ada secara khusus dimasukan dalam APBN 2015," ungkap Chairul.
Alasan utama pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak memberikan Rancangan APBN yang spesial.
Pasalnya kabinet Indonesia bersatu jilid II ingin memberikan kebebasan sepenuhnya kepada pemerintah baru untuk memenuhi visi misi sesuai program kerja Presiden.
"Kenapa hal itu dilakukan tidak lain, pemerintah SBY ingin memberi keleluasaan sebebas-bebasnya melakukan perubahan atau koreksi dari rancangan yang ada, sesuai visi misi baru tersebut," jelas Chairul.