TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan penurunan tingkat kemiskinan sejak 2004 hingga 2014 akan memberikan stimulus bagi pertumbuhan kelas menengah di indonesia.
SBY mengatakan angka kemiskinan terus menurun. Hingga 2014 pemerintah mencatat tingkat kemiskinan berada di level 11 persen atau mencapai 28 juta penduduk miskin.
"Angka ini mengalami penurunan dibandingkan capaian pada 2009 yang sebesar 14 persen atau sebanyak 32 juta penduduk miskin," kata SBY dalam Pidato Kenegaraan dalam Rangka HUT Ke-69 RI di gedung DPR RI Jakarta, Jumat (15/8/2014).
SBY mengungkapkan bahwa pemerintah terus berupaya menurunkan tingkat kemiskinan tersebut secara sistematis dan signifikan.
Salah satu cara yang dilakukan adalah berfokus pada pertumbuhan kelas menengah di Indonesia.
Menurutnya, pada abad ke-21 kemajuan ekonomi Indonesia bukan diukur pada aspek konglomerat melainkan kelas menengah.
Jika kelas menengah di Indonesia terus mengalami peningkatan, maka jumlah masyarakat miskin akan mengalami penurunan secara waktu ke waktu.
"Kita harapkan ada perubahan, yang buruh tani menjadi pemilik ladang, miskin jadi pengusaha, pejabat, dosen.
Kebijakan harus mendorong kelas menengah. Kita juga membangun infrastruktur pendidikan, kesehatan dan lainnya," ujarnya.