TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015 yang disusun oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Keuangan diduga banyak jebakan 'batman'. Tidak ada terobosan, tidak ada inisiatifnya untuk menaikkan pendapatan negara.
Demikian pemaparan singkat Mantan Menteri Koordinator Perekonomian, Rizal Ramli kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (30/8/2014).
Rizal mengatakan Presiden terpilih Joko Widodo tak dapat mengotak-atik apa yang sudah direncanakan SBY tersebut. Sehingga Jokowi tak lagi dapat leluasa perhal mengelola anggaran dalam pemerintahannya mendatang.
"Jadi kalau Jokowi menjadi Presiden dia tidak bisa membongkar apa yang direncanakan SBY. Dia sudah tidak bisa bergerak, dia sudah tidak bisa ngapa-ngapain karena dia sudah terperangkap," kata Rizal.
Menurutnya jebakan 'batman' juga berasal dari orang-orang di sekitar Jokowi, yakni yang turut mendorong Jokowi untuk menaikkan harga BBM semaksimal mungkin.
"Banyak jebakan baik dari SBY, menteri keuangan, dan dari orang sekitar Jokowi. Dari dua sisi menjebak (Jokowi)," ujarnya.
Menurutnya persoalan BBM ini bukan hanya persoalan berani atau tidak mengambil keputusan. Rizal melihat bila Jokowi tidak berhati-hati mengambil langkah terkait pengelolaan BBM, maka Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) justru akan terbawa-bawa nantinya.
"PDIP akan kena getahnya," ujar Rizal. (Rahmat Patutie)