TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat bahwa total klaim dan manfaat yang dibayarkan kembali kepada pemegang polis sebelum masa jatuh tempo atau yang disebut klaim surender mencapai Rp 21,09 triliun pada semester pertama 2014 atau menurun 14,2 persen jika dibandingkan dengan semester pertama 2013 yang mencapai Rp 24,57 triliun.
Hendrisman Rahman, Ketua Umum AAJI, mengatakan bahwa penurunan klaim surender merupakan indikasi bahwa investor semakin pede terhadap produk asuransi. Dia mengatakan bahwa resistensi yang kecil dalam investasi di asuransi membuat klaim surender semakin sedikit.
"Ada kesadaran bahwa tingkat resistensi semakin kecil dan mereka percaya bahwa investasi semakin bagus sehingga tidak ada pemotongan produk yang dilakukan melalui klaim surender," kata Hendrisman ketika dikofirmasi di jakarta, Selasa (2/9/2014).
Total klaim dan manfaat yang dibayarkan ke masyarakat juga mengalami penurunan sebesar 1,4 persen jika dibandingkan dengan semester dua 2013 dengan capaian angka mencapai Rp 32,8 triliun pada semester dua 2014. Jumlah ini lebih rendah ketimbang capaian pada semester dua 2013 yang mencapai Rp 33,25 triliun.
Klaim ini terdiri dari klaim yang berakhir masa kontraknya atau maturity, klaim kesehatan, klaim kematian serta surender. Klaim kematian jumlahnya mencapai Rp 2,70 triliun atau naik 7,4 persen ketimbang periode yang lalu sebesar Rp 2,52 triliun. Sedangkan klaim kesehatan menjadi Rp 3,39 triliun, sedangkan sisanya klaim maturity mencapai Rp 5,62 triliun.
Penurunan total klaim ini selaras, dengan kenaikan hasil investasi yang didapatkan perusahaan industri asuransi jiwa dengan kenaikan sebesar 75,8 persen jika perbandingan semester pertama 2013 yang mencapai Rp 11,82 triliun dengan mencapai Rp 20,78 triliun pada semester pertama 2014.
Tidak hanya itu, kepercayaan konsumen juga bisa dilihat dari kenaikan total premi lanjutan yang mengalami kenaikan sebesar 25 persen dari capaian Rp 11,82 triliun pada semester dua 2013 menjadi Rp 20,78 triliun pada semester dua 2014.
Sedangkan total tertanggung individu kian alami kenaikan dari 10,61 juta orang menjadi 11,30 juta atau kenaikan sebesar 6,5 persen. Jumlah penyaluran produk agen juga kian masih berkontribusi maksimal dengan capaian 43,4 persen sedangkan sisanya oleh bancassurance dan saluran alternatif.
Sementara itu mengenai peran edukasi mengatakan Nini Sumohandoyo, Kepala Divisi Komunikasi AAJI, mengatakan bahwa asosiasi terus untuk memperluas kualitas agen untuk terus mengedukasi masyarakat indonesia.
Hal yang diimbangi dengan kenaikan jumlah pemasar yang menjadi 375.253 orang pada semester pertama 2014 atau naik 16,6 persen dari capaian semester pertama tahun lalu yang mencapai 321.751 orang.
"Kami melakukan banyak hal tersebut diantaranya adalah menurunkan biaya sertifikasi agen dan kemudian membuka pusat ujian ke kabupaten di setiap kota untuk pelatihan agen," katanya.