TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA –Permintaan gas dari industri kesehatan dan manufaktur semakin besar. Perusahaan pemasok gas PT Samator, menyebut, permintaan meningkat terutama seiring dengan bertumbuhnya banyak fasilitas kesehatan seperti rumah sakit.
CEO Samator, Arief Harsono, mengatakan, pihaknya saat ini tidak bisa memenuhi permintaan karena produksi gas mereka sudah terserap seutuhnya.
Untuk itu, tahun depan, pihaknya bersiap meningkatkan produksi gas, dengan menyiapkan pembangunan dua pabrik baru.
“Untuk gas karbondioksida misalnya, ada rencana untuk meningkatkan produksi hingga 500 ton per hari, dari yang saat ini di kisaran 240 ton per hari,” ujar Arief, Minggu (12/10/2014).
Peningkatan produksi ini, kata Arief, juga membuat Samator lebih leluasa dalam menentukan arah bisnis, karena mampu mengurangi kuota impor dari perusahaan.
Ia mengatakan, selama ini, untuk memenuhi permintaan pelanggan, pihaknya masih mengimpor sebagian gas dari Jepang.
“Dengan begini kami bisa mengurangi impor gas dari sana, sehingga akan lebih efisien baik buat kami maupun pelanggan. Memang beberapa gas masih perlu impor, seperti helium. Tapi setidaknya kita terus menekan kebutuhan akan impor,” ungkap Arief.
Menurut Arief, dua pabrik baru nantinya akan ditempatkan di Jabar dan Jatim. Kedua daerah ini dianggap memiliki lokasi yang sangat strategis bagi bisnis perusahaan.
“Kebutuhan pasar di Jatim akan kita penuhi semua. Pabrik ini akan menambah kapasitas produksi,” sebut Arief.