TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perum Perumnas menargetkan pembangunan 200 menara rumah susun (rusun) hingga 2017 mendatang. Direktur Utama Perumnas, Himawan Arief Sugoto, mengatakan, dari target 200 menara itu saat ini telah terbangun 29 menara.
"Sekarang ini 50 tower masih dalam perencanaan, tahun depan dimulai pembangunannya," kata Himawan pada jumpa pers Rapat Koordinasi Nasional Penyusunan Prognosa 2014 & RKAP 2015 'Peran perumnas dalam Pembangunan Perumahan dan Permukiman di Indonesia' di Kantor Perumnas, Kamis (16/10/2014).
Himawan menyebutkan, tahun depan Perumnas akan membangun rusun di beberapa titik di seluruh Indonesia, antara lain Semarang, Pontianak, dan Surabaya. Dia mengatakan, rencana pembangunan tersebut sempat terlambat karena melewati proses desain dan perizinan yang panjang. Untuk perizinan sendiri, di Semarang misalnya, memakan waktu satu tahun.
Dia menambahkan, pembangunan 200 menara tersebut tidak semuanya baru, melainkan revitalisasi dan peremajaan rusun, yakni sekitar 127 menara. Rusun-rusun sebelumnya terdiri dari 4 lantai itu nantinya akan dibangun menjadi 15-20 lantai. Hal itu bertujuan untuk menata kawasan padat dan meremajakan bangunan rusun yang berumur tua.
"Soal peremajaan, saat ini kita memang ada di beberapa kota. Kita perlu berembuk dengan warga. Sebagian perencanaannya sudah jadi. Warga sudah sepakat," kata Himawan.
Untuk peremajaan, tambah Himawan, para penghuni diberi dana pengganti sebesar Rp 9 juta hingga Rp 15 juta per tahun. Mereka dibebaskan mencari tempat lain pada saat rusun tersebut direvitalisasi.
Bulan ini Perumnas tengah merevitalisasi rusun di Sukaramai, Medan. Sisanya, revitalisasi akan dilakukan di Tanah abang, Kebon Kacang, Medan, Palembang, Surabaya, dan Klender. (Arimbi Ramadhiani)