News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengusaha Kecewa Jokowi Hapus Kementerian Ekonomi Kreatif

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rosli mendemonstrasikan cara pembuatan renda bangku khas daerah Bukittinggi di Pameran Ekonomi Kreatif di Jakarta, Jumat (29/8/2014). Pemerintah terus mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif karena berkontribusi terhadap produk domestik bruto tahun 2013 sebesar 7 persen. Tingkat pertumbuhannya 5,76 persen atau sedikit di atas pertumbuhan nasional yang hanya 5,74 persen. KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Eddy Kuntadi, mengaku kecewa dengan keputusan Presiden Joko Widodo mengubah nama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi Kementerian Pariwisata.

Padahal dalam debat capres, Jokowi menganggap ekonomi kreatif sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi. "Katanya (Jokowi) Ekonomi kreatif sangat penting," ujar Eddy, di Hotel JS Luwansa, Jumat (24/10/2014).

Menurut Eddy, dengan adanya Kementerian yang menangani Ekonomi Kreatif bisa meningkatkan daya saing masyarakat dalam negeri. Sehingga rakyat yang mempunyai usaha dan0 menghasilkan keuntungan bisa mendapat dukungan dari pemerintah.

"Jadi bagaimana sebetulnya kita mengembangkan kekuatan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada," ungkap Eddy.

Eddy menambahkan, Ekonomi Kreatif juga bisa membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Apalagi menurut Eddy, anak-anak remaja saat ini mempunyai usaha kreatif yang berguna untuk kemajuan bangsa.

"Salah satu kelebihan Ekonomi Kreatif, anak-anak kita banyak yang malah bisa menjadi kekuatan yang besar," papar Eddy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini