B
TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA - Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia (BPD SI) kembali menggelar program customer rewards yang dikemas dalam paket program Panen Rejeki BPD.
Perhelatan akbar Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpeda dengan total hadiah sebesar Rp 6 Miliar (diundi 2x setahun) atau Rp 3 Miliar untuk setiap periodenya, kali ini diselenggarakan oleh Bank Papua., Kamis (23/10/2014)
Undian Nasional Tabungan Simpeda pada setiap periodenya akan diperuntukkan bagi 587 penenang dengan hadiah utama Rp 500 juta, kemudian hadiah kedua Rp 100 juta untuk 4 pemenang, hadiah ketiga Rp 50 juta untuk 26 pemenang. Hadiah keempat Rp 5 juta untuk 26 pemenang, hadiah kelima Rp 2,5 juta untuk 26 pemenang, hadiah keenam Rp 2 juta untuk 52 pemenang, hadiah ketujuh Rp 1,5 juta untuk 104 pemenang, dan hadiah kedelapan Rp 1 juta untuk 345 pemenang.
Hal ini tentunya memberi peluang besar bagi nasabah yang kini mencapai 6.944.950penabung untuk dapat memenangkan setiap hadiahnya.Seperti periode sebelumnya, perhelatan Undian Nasional Tabungan Simpeda yang dihadiri oleh seluruh jajaran direksi BPD seluruh Indonesia ini juga digelar Seminar Nasional BPD-SI dengan tajuk “Review Implementasi BPD Regional Champion Untuk Meningkatkan Daya Saing BPD Dalam Menghadapi MEA dan Liberalisasi Di Bidang Keuangan Tahun 2020”dengan narasumber dari Kemendagri dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Pada malam harinya akan dilangsungkan pengundian Undian Nasional Tabungan Simpeda. Untuk kali ini perhelatan Undian Nasional Tabungan Simpeda akan dilaksanakan di GOR Cendrawasih, Jayapura.Tabungan Simpeda Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia dari tahun ke tahunnya terus menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan. Hal ini dapat dilihat dari Penarikan Undian Simpeda Periode 1 Th-XXIV-2013 di Pontianak Kalimantan Barat, jumlah penabung sampai dengan akhir Juni 2013 berjumlah 6.035.082 penabung dengan jumlah saldo Simpeda sebesar Rp 27,86 triliun. Kemudian pada Penarikan Undian Simpeda Periode 1 Th-XXV -2014 di Jayapura kali ini, jumlah penabung Simpeda sampai dengan akhir Juni 2014 berjumlah 6.944.950 penabung dengan jumlah saldo Simpeda sebesar Rp 30,44 triliun.
Undian Tabungan Simpeda Nasional atau Panen Rejeki Bank BPD periode kali ini untuk hadiah utama sebesar Rp 500 juta dimenangkan oleh nasabah Bank Papua. Kemudian untuk hadiah kedua sebanyak 4 pemenang masing-masing Rp 100 juta dimenangkan oleh nasabah Bank Sumut, Bank Jatim, Bank Jateng dan Bank Papua.Selain Undian Nasional Tabungan Simpeda, Bank Papua juga menggelar undian lokal Tabungan Simanja-Simpeda dengan hadiah utama 1 buah Mobil Suzuki Ertiga.
Ketua Umum Asbanda yang juga Direktur Utama Bank DKI, Eko Budiwiyono menjelaskan bahwa; apabila dilihat dari penarikan undian Simpeda di Pontianak sampai dengan di Jayapura, dari sisi penabung terjadi peningkatan sebesar 15,08% atau meningkat sebanyak 909.868 penabung, sedangkan saldo Simpeda meningkat 9,29% atau naik sebesar Rp2,59 triliun.
“Ini pertanda bahwa Simpeda cukup menarik dan disukai oleh masyarakat dalam menabung, disamping tentunya hadiah yang lumayan menjanjikan, juga kemudahan dalam bertransaksi dengan adanya jaringan ATM Bersama,” Jelas Eko Budiwiyono.
Lebih jauh Ketua Umum Asbanda menyampaikan bahwa, Bank Papua selaku Tuan Rumah Panen Rejeki Bank BPD kali ini, sampai dengan posisi Juni 2014 telah menghimpun Tabungan Simpeda sebanyak ±Rp1,11 triliun atau sebesar 3,66% dari Tabungan Simpeda Nasional.Sementara itu yang paling banyak menghimpun Tabungan Simpeda sejak lebih dari 10 tahun terakhir, yaitu Bank Jatim, sampai dengan posisi Juni 2014 telah menghimpun Simpeda sebanyak ±Rp6,94 triliun atau sebesar 22,81% dari Tabungan Simpeda Nasional.
Selain program customer rewards yang dihelat secara nasional, masing-masing BPD dari Aceh – Papua juga menggelar beragam program rewards secara lokal yang ditujukan untuk nasabah setia tabungan Simpeda dengan hadiah miliaran rupiah sesuai dengan kebijakan masing-masing BPD.Lebih dari sekedar program rewards tersebut, Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia terus berkomitmen untuk tampil sebagai pemimpin di daerahnya masing-masing.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui BPD Regional Champion (BRC) yang dicanangkan pada tanggal 21 Desember 2010 oleh 26 BPD seluruh Indonesia, yang ditandai dengan ditandatanganinya Komitmen oleh Direktur Utama, Komisaris Utama/Ketua Dewan Pengawas BPD seluruh Indonesia dan juga oleh Gubernur Provinsi se-Indonesia selaku stakeholder BPD, yang disaksikan oleh Ketua DPRD Provinsi se Indonesia.
Hal ini merupakan bentuk nyata dari komitmen BPD seluruh Indonesia dalam memperkuat diri menjadi bank terkemuka di daerah masing-masing melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan yang luas serta dikelola secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Untuk mendukung tercapainya sasaran BPD sebagai regional champion, dalam setiap tahapan implementasinya mengacu pada tiga pilar penopang bagi terwujudnya BRC. Pilar pertama adalah Ketahanan kelembagaan yg kuat, Pilar Kedua Kemampuan sebagai Agent of Regional Development; dan Pilar Ketiga adalah Kemampuan melayani kebutuhan masyarakat.Ketiga pilar ini berdiri di atas landasan yang kokoh, yaitu tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance dan penerapan manajemen risiko yang sesuai best practices. Kemudian, visi BRC adalah “Menjadi bank terkemuka di daerah melalui produk dan layanan kompetitif dengan jaringan luas yang dikelola secara profesional dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi regional”.
Seiring perkembangan dan perubahan, baik dari sisi regulator maupun situasi serta kondisi ekonomi secara global, dan berdasarkan indikator-indikator pencapaian BRC oleh BPD seluruh Indonesia, Asbanda dan Direktur Utama BPD seluruh Indonesia bersama dengan OJK pada tanggal 24 September 2014 lalu melakukan konsinyering guna me-review indikator- indikator pencapaian BRC.
Dari konsinyering tersebut telah didapat ragam masukan dari BPD seluruh Indonesia terkait dengan usulan target pencapaian BRC. Tak hanya berhenti disitu, Asbanda bersama OJK secara aktifdan berkesinambungan melakukan pertemuan guna membahas program BRC, baik yang telah dicapai maupun rencana tindak lanjut pencapaian ke depannya.
Asbanda bersama OJK juga telah melakukan audiensi kepada Menteri Dalam Negeri, menyampaikan persoalan-persoalan tidak tercapai-nya indikator BRC antara lain terkait dengan persoalan Kepengurusan BPD yang belum lengkap, Pencapaian permodalan, dan Penerapan GCG.
Terkait dengan BRC, Ketua Umum Asbanda mengungkapkan bahwa, kedepannya telah disepakati untuk dilakukan penyempurnaan visi BRC serta penetapan indikator-indikator dalam menetapkan arah BPD 10 tahun kedepan dengan pertimbangan antara lain; tantangan yang dihadapi BPD sejalan dengan program MP2I (Master Plan Perbankan Indonesia).