TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Rahmat Gobel menargetkan nilai ekspor mebel pada 2018 bisa menembus angka 5 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Saat ini, nilai ekspor mebel hanya mampu menyumbang sebesar 1,8 miliar dolar AS.
"Pada 2018, kami prediksi bisa mencapai 5 miliar dolar AS," ujar Rahmat di Balai Besar Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia, Rabu (29/10/2014).
Untuk merealisasikan target tersebut, ada beberapa catatan yang dilontarkan Mendag kepada pengusaha mebel dan furnitur. Untuk bisa meningkatkan nilai ekspor industri mebel, hal yang perlu dilakukan para pengusaha adalah mampu mengubah desain mebel menjadi lebih menarik. Untuk itu diperlukan kerjasama antara desainer dengan pengusaha mebel.
"Pertama kuatkan desain, dengan melibatkan desainer dan berkolaborasi," ungkap Rahmat.
Hal kedua yang dibutuhkan adalah memperbanyak penyediaan bahan baku dan mengurangi ongkos produksi. Pasalnya selama ini pengusaha mebel terlalu banyak menghabiskan anggaran untuk produksi yang tidak efektif.
"Banyak sekali pengusaha mebel melakukan inefisiensi anggaran dengan sangat besar, sehingga ongkosnya mahal. Misalnya stok bahan baku enam bulan kan itu jadi bunga," papar Rahmat.
Sebelumnya, Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Taufik Gani optimistis, ekspor kayu akan meningkat di masa pemerintahan Jokowi-JK.
Sebagai pengusaha mebel, Taufik yakin Jokowi tahu cara mengembangkan industri ini. Menurut dia, pengusaha mebel senang dengan terpilihnya Jokowi sebagai Presiden.
"Kami berharap ekspor bisa mencapai target 5 miliar dolar Amerika, " kata Taufik.
Taufik mengungkapkan, nilai ekspor produk kayu dan mebel Indonesia tahun ini ditargetkan sebesar 2 miliar dolar Amerika. Kata dia, jumlah itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 1,8 miliar dolar Amerika.
"Saya optimistis nilai 5 miliar dolar bisa tercapai karena presidennya Jokowi," ungkapnya.
Terkait realisasi target nilai ekspor untuk tahun depan sebesar 5 miliar dolar Amerika, Taufik menuturkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan Jokowi untuk bisa mencapai realisasi tersebut. Antara lain melarang dan membuat aturan ketat ekspor kayu gelondongan (log) ke luar negeri.
"Ekspor bahan baku ini kalau presidennya Pak Jokowi nanti ini orang mebel dia akan tahu. Disetop begitu saja bahan baku tidak boleh keluar, luar negeri tidak dapat bahan baku dan nanti pabrikan luar negeri pada datang dan investasi di sini. Ini saja caranya,” pungkasnya.