News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyaluran Kredit BNI Tumbuh 14,1 Persen

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Layar monitor menunjukkan pencapaian PT Bank Negara Indonesia (BNI) pada semester I 2014 di Kantor Pusat Bank BNI, Jakarta Selatan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyaluran kredit PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada kuartal III-2014 naik 14,1 persen dari realisasi kredit pada periode yang sama tahun 2013 menjadi Rp 267,94 triliun.

Pencapaian tersebut paling besar dikontribusi dari sektor bisnis banking sebanyak 75,3 persen dan sektor konsumer dan ritel menyumbang 19,4 persen.

Direktur Utama BNI, Gatot M. Suwondo merincikan, dari sisi bisnis banking distribusi kredit BNI mengarah ke delapan sektor unggulan seperti minyak, gas, pertambangan. Selain itu, ada informasi & informasi, kontruksi dan lain-lainnya.

Sementara dari sisi konsumer dan ritel, kata Gatot, disalurkan beberapa sektor utama. Di mana kucuran untuk Pemilikan Rumah (BNI Griya) mendapatkan porsi terbesar yaitu 62,8 persen dari total kredit konsumer dan ritel.

"Kucuran kredit 2014 memang diarahkan pada inisiatif BNI untuk menjadi pionir pembiayaan master plan percepatan dan perluasan ekonomi Indonesia (MP3EI) dan meningkatkan ekspansi kredit pada sektor utama di setiap kawasan," kata Gatot dalam paparan kinerja kuartal III-2014 di gedung BNI, Jakarta, Kamis (30/10/2014).

Gatot juga mengatakan, pertumbuhan kredit BNI dikontribusi dari peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,9 persen dari Rp 275,63 triliun menjadi Rp 308,33 triliun pada kuartal III-2014.

"Kualitas DPK pun semakin dijaga dengan fokus utama pada penghimpunan dana murah berupa curent acount saving account (CASA) yang pada kuartal III 2014 mencakup 62 persen dari total DPK," tuturnya.

Sementara mengenai kualitas kredit BNI, menurut Gatot, perseroan mampu menurunkan kredit bermasalah dari 0,6 persen menjadi 0,5 persen. Sedangkan gross NPL turun menjadi 2,2 persen dari sebelumnya 2,4 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini