TRIBUNNEWS.COM, TAMBOLAKA - Satu botol bensin eceran yang dijual di sejumlah tempat di Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), dihargai Rp 70.000.
Yushe Dunga, warga Sumba Barat Daya, kepada Kompas.com, Selasa (4/11/2014), mengatakan di wilayah Kodi harga bensin eceran dijual bervariasi, mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 70.000 per botol.
“Tadi saya isi bensin di mobil sebanyak 20 botol yang saya beli di pedagang bensin eceran di wikayah Waitabula dengan harga Rp 50.000 dan di wilayah Kodi Rp 70.000. harga seperti itu di wilayah SBD sudah biasa bagi masyarakat di sini,” beber Yushe.
Menurut Yushe, mahalnya harga bensin di daerah tersebut karena ada upaya penimbunan. Dia bercerita, ada mobil tertentu yang antre di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) berulang kali dengan memasang tangki rakitan dengan kapasitas hingga 800 liter.
Upaya serupa dilakukan pula oleh sepeda motor. Menurut Yushe, harga mahal itu sudah berlangsung selama lebih dari tiga tahun ini.
”Ya paling satu desa satu orang saja yang menjual sehingga seenaknya saja dia mematok harga,” kata Jefry, warga lain. Dia mengatakan pada pekan lalu bahkan harga satu botol bensin itu bisa mencapai Rp 100.000.
Sementara itu, Kepala Pemasaran PT Pertamina Kupang NTT Rony Antoko, mengatakan tidak ada pengurangan kuota untuk semua SPBU di NTT khususnya di daratan Sumba. Sampai saat ini, stok BBM di masing-masing SPBU masih ada dan cukup.
“Untuk SPBU 3 di Sumba Barat Daya, jumlah (pasokan) premiumnya 22 kiloliter dan solar 3,1 kiloliter. Sementara SPBU 4 di Kabupaten yang sama, premiumnya 2,8 kiloliter dan solar 4 kiloliter," kata Rony.
Menurut Rony, pada Selasa malam akan ada penambahan pasokan BBM. Rinciannya, SPBU 3 mendapat tambahan pasokan bensin sebanyak 8 kiloliter dan solar 8 kiloliter sedangkan SPBU 4 mendapat tambahan bensin 16 kiloliter dan solar 8 kiloliter.
Rony berpendapat, kalaupun ada antrean di SPBU, hal itu karena ada sebagian warga panik mendengar kabar renacna kenaikan harga BBM. (Sigiranus Marutho Bere)