TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan program Gerakan Nasional Cinta (Genta) Pasar Modal, guna meningkatkan pengetahuan masyarakat Indonesia dunia investasi di pasar modal.
Program tersebut tidak hanya dilakukan BEI saja, tetapi juga dilakukan oleh Self Regulatory Organization (SRO) lainnya, seperti PT Kliring Penjamin Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Ketiga SRO ini pun bekerjasama dengan Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI), Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), Asosiasi Profesi Pasar Modal Indonesia (APPMI), dan Asosiasi Emiten Indonesia (AEI).
Direktur Pengembangan BEI, Frederica Widyasari Dewi, mengatakan Genta Pasar Modal ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan kecintaan masyarakat terhadap investasi di pasar modal. Sehingga, nantinya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
"Program ini juga lahir untuk membekali masyarakat dengan pengetahuan dan cara berinvestasi yang benar di pasar modal, melalui program sosialisasi dan edukasi," kata Kiki sapaan akrab Frederica, Jakarta, Senin (10/11/2014).
Menurut Kiki, gerakan ini diharapkan dapat menggeser kebiasaan masyarakat berinvestasi konvesional ke pasar modal dengan memberikan kelebihan investasinya. Bagi kalangan akademisi, Genta Pasar Modal dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman investasi pasar modal sehingga kemudian dapat mengaplikasikannya.
"Bagi emiten, gerakan ini akan meningkatkan jumlah pemegang saham publik pada saham yang diterbitkan. Lalu menjaga likuiditas saham yang beredar di pasar serta meningkatkan pemahaman karyawan emiten untuk alternatif investasi," tuturnya.
Rencananya, peluncuran program Genta Pasar Modal akan dilaksanakan pada Rabu 12 November 2014 di Istora Senayan Jakarta. Adapun dalam acara tersebut diberi tema 'Cerdas Investasiku, Cerah Masa Depanku.
"Dalam rangkaian program Genta Pasar Modal ini, kegiatan edukasi dan sosialisasi yang dilakukan melalui edukasi publik, sekolah pasar modal, forum calon investor, pameran pasar modal, serta program edukasi lain melalui sosial media," ujar Kiki.
Di samping itu, dalam acara tersebut juga dibarengi dengan penciptaan dua rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni Penciptaan Investor Pasar Modal Terbanyak di Indonesia dengan melibatkan 5.000 investor pasar modal.
Tak hanya itu, dalam acara ini juga disertai dengan peluncuran produk 'Sahamku' dan 'Reksadanaku' sebesar Rp 100 ribu. "Dimana saat ini dengan hanya dengan Rp 100 ribu masyarakat sudah menjadi investor di pasar modal," ucapnya.