TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam memenuhi penyaluran kredit, PT Permodalan Nasional Madani (Persero) menerbitkan obligasi berkelanjutan I PNM tahun 2014 sebanyak-banyaknya Rp 2 triliun.
Adapun tahap pertama, perusahaan pembiayaan berpelat merah ini akan menerbitkan obligasi senilai Rp 500 miliar yang dibagi tiga seri.
Seri A kupon bunganya sekitar 9,25 persen-9,8 persen bertenor 1 tahun, Seri B sekitar 9,75 persen-10,5 persen bertenor 2 tahun, dan Seri C berjangka waktu 3 tahun kupon bunga obligasinya dikisaran 10 persen-10,75 persen.
Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja, mengatakan, penerbitan obligasi ini dimaksudkan untuk memperkuat modal dalam rangka mendukung rencana ekspansi bisnis perseroan ke depannya.
Adapun dana yang diperoleh dari obligasi ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, kata Parman, 80 persen akan digunakan untuk modal kerja yang akan disalurkan kepada usaha mikro dan kecil melalui produk pembiayaan perseroan.
"Lalu sekitar 20 persen akan digunakan untuk refinancing. Dana refinancing akan digunakan untuk pelunasan dan pembayaran sebagian utang bank," ucap Parman.
Menurut Parman, peluang pasar pembiayaan mikro masih besar, terutama di remote area (daerah pelosok) yang belum jenuh dengan pembiayaan dari lembaga keuangan sektor perbankan. "Dengan prospek tersebut, kami optimis obligasi ini akan terserap pasar," ucapnya.
Dalam penerbitan obligasi ini, perseroan menggandeng PT Bahana Securities dan PT Indo Primier Securities sebagai penjamin pelaksana emisi dan sebagai Wali Amanat PT Bank Mega Tbk.
Direncanakan, perseroan akan melakukan masa penawaran awal (bookbuilding) pada 17 November-1 Desember 2014 dan masa penawaran umum pada 15-16 Desember 2014. Adapun pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 22 Desember 2014.