TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah memastikan program mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC) tetap berlanjut. Namun, dukungan itu belum cukup untuk mendongkrak penjualan mobil LCGC tahun depan.
Sudirman Maman Rusdi, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bilang, pasar mobil tahun depan tidak memiliki sentimen positif. Ia memproyeksikan, penjualan pada 2015 kurang lebih sama dengan tahun 2014 ini.
"Tahun depan belum ada sentimen yang bisa menggenjot penjualan mobil, termasuk mobil LCGC," kata Sudirman, Senin (24/1/20141). Untuk tahun ini, pasar mobil diproyeksikan 1,2 juta unit. Adapun pangsa pasar LCGC diproyeksikan mencapai 15% atau setara 180.000 unit.
Ada dua faktor yang memberikan tekanan pada penjualan mobil tahun depan. Pertama, melemahnya daya beli karena tertekan kenaikan suku bunga bank. Kedua, pasar masih terpengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. "Perekonomian belum bisa melaju kencang," tambah dia.
Sampai Oktober 2014, penjualan LCGC tercapai sebanyak 144.624 unit. Itu artinya, sampai akhir tahun nanti, produsen LCGC mesti mengejar kekurangan penjualannya sebanyak 35.376 unit lagi.
Adapun penjualan mobil LCGC yang menjadi jawara pada periode Januari-Oktober 2014 adalah Toyota lewat Ayga. Setelah itu menyusul Daihatsu dengan Ayla kemudian berturut-turut Honda Brio Satya, Suzuki dengan Karimun Wagon R, dan Datsun dengan Go+ dan GO.
Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor selaku agen pemegang merek (APM) Toyota menyatakan akan berusaha untuk memperbesar pangsa pasarnya di segmen mobil LCGC. "Kami targetkan pangsa pasar Toyota Agya tahun ini 44% dan naik di atas 44% tahun 2015," kata Rahmat.
Adapun soal ekspor mobil LCGC, Rahmat menyatakan belum bisa mematok target. Sampai dengan Juli 2014, ekspor Agya milik Toyota secara utuh tercatat sebanyak 5.472 unit. Adapun negara tujuan ekspornya adalah Filipina.
Tak hanya Toyota, produsen mobil LCGC lainnya juga berhasil melakukan ekspor, yakni Suzuki lewat Karimun Wagon R. Adapun tujuan ekspor dari mobil besutan PT Suzuki Indomobil Motor ini adalah Pakistan, dengan target ekspor tahap awal sebanyak 1.200 unit.
Sebelumnya, Komisaris PT Suzuki Indomobil Motor Subronto Laras menargetkan ekspor Karimun Wagon R sebanyak 20.000 per tahun. Adapun tahun ini ekspor LCGC ditargetkan 7.200 unit-10.000 unit. Ekspor bisa berbentuk rakitan atau completely knocked down (CKD) maupun dalam bentuk utuh atau completely built up (CBU). (Benediktus Krisna Yogatama/Widyanto Purnomo)