TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku telah memberhentikan seluruh direksi PT Pertamina yang lama secara terhormat. Ada delapan direksi Pertamina yang diberhentikan.
"Semua direksi Pertamina diberhentikan dengan terhormat," ujar Rini di kantor Kementerian BUMN usai penunjukan, Dwi Soejipto sebagai Direktur Utama Pertamina, Jumat (28/11/2014).
Rini memaparkan, pemecatan seluruh direksi Pertamina dilakukan melalui RUPS dan disetujui oleh Kementerian BUMN. Tujuan dari pemecatan dan pemangkasan jabatan, untuk mempercepat Pertamina menjadi perusahaan kelas internasional.
"Hari ini diputuskan di RUPS bahwa semua direksi Pertamina diberhentikan," jelas Rini.
Dengan pemangkasan jabatan, Kementerian BUMN mengangkat empat direksi baru Pertamina salah satunya Dwi Soejipto. Selain Dwi, tiga orang lainnya diangkat menjadi direktur di Pertamina. "Empat direksi baru dengan harapan Presiden untuk mempercepat Pertamina jadi perusahaan hebat dunia," ungkap Rini.
Tiga direksi Pertamina yang baru diangkat Kementerian BUMN adalah Yeni Handayani dan Ahmad Bambang dari internal Pertamina. Sedangkan Arif Budiman adalah pejabat eksternal dari perusahaan migas Mckinsey.
Menteri BUMN Rini Soemarno akhirnya menunjuk Dwi Soetjipto sebagai Direktur Utama PT Pertamina yang baru. Hal itu disampaikan Rini dalam konferensi pers di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (28/11/2014) sore ini.
Dwi yang merupakan Dirut Semen Indonesia bersaing dengan dua orang kandidat lainnya, yakni Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sofyan Basir dan Dirut General Electric (GE) Indonesia Handry Satriago.
Sesuai PP Nomor 45 Tahun 2005 mengenai mekanisme seleksi dirut BUMN, ada 10 tahapan uji kepatutan dan kelayakan. Adapun struktur TPA adalah Presiden, Wakil Presiden (Wapres), Sekretaris Kabinet (Seskab) dengan anggota Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan menteri teknis.
Sebagai informasi, Dwi sejak tahun 2005 sudah menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Gresik, kemudian pada awal tahun 2013 PT Semen Gresik Persero resmi bertransformasi menjadi PT Semen Indonesia.
Sesuai dengan ketentuan, tenggat waktu penetapan dirut Pertamina jatuh pada 30 November 2014, setelah ditinggalkan dirut sebelumnya, Karen Agustiawan.