Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Terpilihnya Dwi Soetjipto sebagai direktur utama (dirut) PT Pertamina (Persero) mendapat kritik dari berbagai kalangan.
Pengamat Anggaran Politik Uchok Sky Khadafi mengatakan, pemilihan Direktur Utama Pertamina oleh kementerian BUMN memang janggal dan aneh. Sebab, yang dipilih dan jadi kandidat selalu orang yang tak miliki latar belakang Migas. Uchok menilai Dwi Soetjipto hanya akan dijadikan "boneka" oleh Kementerian BUMN.
"Dwi Soetjipto bukan yang paham migas, tidak paham peta mafia migas, jadi diragukan perannya untuk memberantas mafia migas di Pertamina," kata Uchok dalam diskusi publik prosek migas nasional direksi baru Pertamina di Tebet, Jakarta, Minggu (30/11/2014).
"Dirut pertamina akan dijadikan 'boneka' yang bisa disayang bila menuruti kemauan 'tuan takur' di kementerian BUMN dan bisa ditendang bila melawan 'tuan takur' di kementerian BUMN," katanya.
Sebelumnya, menteri BUMN Rini Soemarno memilih Dirut Semen Indonesia Dwi Soetjipto menjadi Dirut PT Pertamina (Persero) menggantikan Karen Agustiawan yang mengundurkan diri sebelum pilpres 2014.
"Dwi Soetjitpto mulai tanggal 28 November 2014 diangkat menjadi Direktur Utama Pertamina periode 2014-2019," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di kantornya, Jakarta, Jumat (28/11).
Pengamat: Dirut Pertamina yang Baru Tidak Paham Migas, Bagaimana Bisa Berantas Mafia?
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Agung Budi Santoso
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger