TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian BUMN memberhentikan secara hormat seluruh direksi Pertamina dan menggantinya dengan empat direksi baru, termasuk Direktur Utama yang dijabat Mantan Dirut Semen Indonesia, Dwi Soetjipto.
Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Said Didu menilai penyusutan jumlah direksi adalah langkah yang tepat, mengingat komposisi direksi sebelumnya sudah terbilang banyak.
"Jumlah direksi di perusahaan pelat merah itu memang sudah terlalu banyak. Perampingan ini harus dinilai dan ditinjau kembali oleh direksi yang ada," kata mantan Sekretaris Menteri BUMN itu di Jakarta, Minggu (30/11/2014).
Said menduga selama ini jumlah direksi Pertamina menjadi gemuk karena suatu paksaan dari komisaris atau pihak tertentu agar direksi ditambah.
"Pembengkakkan direksi ini disebabkan adanya titipan yang dipaksa jadi direksi oleh komisaris atau pihak tertentu," ujarnya.
Maka dari itu, kata Said, Pertamina harus melakukan kajian ulang mengenai jabatan direksi yang tidak boleh dirangkap.
"Menurut saya, direksi itu cukup lima direksi saja. Direksinya ada empat dan satu Dirutnya," imbuhnya.