TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik, Sofyano Zakaria, menilai ada banyak cara untuk memperkecil ruang mafia migas beraksi. Salah satu caranya menggabungkan fungsi direktur pengolahan dan fungsi pemasaran niaga di PT Pertamina (Persero).
"Untuk meminimalisir peluang peran mafia migas di Pertamina, fungsi pengolahan dan fungsi pemasaran niaga di Pertamina digabung menjadi satu menjadi fungsi hilir," ujar Sofyano, Jumat (5/12/2014).
Sofyano menjelaskan, fungsi pengolahan di Pertamina, berkaitan dengan impor crude oil dan nafta sebagai bahan baku utama untuk proses pengilangan bahan bakar minyak (BBM). Hasilnya akan melahirkan pula petro chemical. Sementara impor BBM berkaitan dengan fungsi pemasaran dan niaga.
"Artinya, fungsi pada kedua direktorat ini merupakan fungsi yang paling diincar oleh mafia migas," ungkap Sofyano.
Sofyano menilai mafia migas selalu berupaya mempengaruhi kebijakan pemerintah untuk menghalangi digabungnya dua fungsi ini. Sehingga akan mudah bagi mafia migas mempengaruhi salah satu fungsi untuk mendukung bisnis para mafia migas.
Sofyano memaparkan jika dua direktorat digabung yang berada pada satu pimpinan, pada dasarnya ini akan mudah bagi pemerintah melakukan kendali dan monitoring supply chain."Hal itu akan berkaitan pasokan BBM nasional dan ketahanan energi nasional," kata Sofyano.