TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) menyatakan kesiapannya menjadi pelopor dalam melancarkan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).
"PGN siap selalu menjadi pelopor dan garda terdepan dalam konversi BBM ke BBG itu," kata Juru Bicara PGN, Irwan Andri Atmanto, Jakarta, Sabtu (6/12/2014).
Menurut Irwan, PGN pun menyambut positif permintaan Menteri BUMN Rini Soemarno yang meminta PGN bekerjasama dengan SPBU di bawah binaan Pertamina untuk mempercepat penambahan jumlah stasiun pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG).
Dengan harga BBG yang jauh lebih murah dibanding BBM, kata Irwan, tentunya BBG menjadi energi alternatif bagi masyarakat untuk menggerakkan roda kendaraan bermotornya. Saat ini harga BBG sebesar Rp 3100 per liter setara premium.
Dalam memperbanyak pembangunan tempat pengisian bahan bakar, PGN melakukan dengan dua cara yaitu membangun sendiri SPBG - MRU (mobile refueling unit) dan mengembangkan stasiun pengisian bahan bakar yang diberi nama Stasiun Pengisian Bahan Bakar Terintegrasi (SPBT)
"Di dalam SPBT itu berisi pengisian bahan bakar baik itu untuk BBM maupun BBG. Dengan SPBT ini bisa menjadi solusi untuk percepatan infrastruktur BBG," ucap Irwan.
Lebih jauh dia mengatakan, dalam pelaksanaan konversi ini PGN menggandeng pemilik SPBU yang lokasinya berdekatan dengan pipa distribusi gas PGN. "Dari pemantauan kami, sampai saat ini ada sekitar 73 SPBU di Jakarta yang lokasinya berdekatan dengan pipa PGN. Nantinya di SPBU itu akan dipasang dispenser BBG sehingga masyarakat pemilik mobil pengguna BBG bisa mengisi BBG di sana," tuturnya.
SPBT ini, dinilai Irwan menjadi peluang bisnis yang besar bagi pemilik SPBU seiring dengan kebijakan pemerintahan yang menggenjot program konversi BBM ke BBG. Apalagi setelah pemerintah menaikkan harga BBM subsidi, maka peluang bisnis BBG bagi pemilik SPBU menjadi makin menggiurkan
Kerjasama saling menguntungkan antara PGN dan pemilik SPBU dalam proyek SPBT ini tentunya akan makin berjalan baik dengan adanya dukungan dari semua pihak antara lain dari pemerintah sebagai regulator. Ke depan SPBT ini akan dikembangkan di luar Jakarta, khususnya di lokasi di sekitar pipa distribusi PGN.
PGN juga terus aktif untuk memperbanyak juga SPBG PGN sendiri baik di Jakarta, Bogor, Bekasi, Surabaya, Cilegon, Batam dan wilayah lainnya.