Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melihat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) selama berapa hari ini, masih dalam kategori normal.
"Pelemahan rupiah masih cukup normal saat ini, karena defisit transaksi berjalan Indonesia yang masih cukup besar," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito di gedung BEI, Jakarta, Rabu (17/12/2014).
Menurut Ito, untuk menguatkan mata uang Garuda maka pemerintah harus berusaha menaikkan kegiatan ekspor dan mengurangi impor. Sehingga, penggunaan dolar AS nantinya bisa berkurang.
Ito pun melihat pelemahan mata uang bukan terjadi pada rupiah saja, tetapi juga dialami oleh Jepang, Korea, Australian, India dan lainnya. " Kalau kita, kemarin rupiah melemah hanya 1 persen," ucapnya.
Sementara mengenai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Ito melihat masih mengalami pertumbuhan walau sedikit tertekan sedikit dengan pelemahan rupiah. "Tidak ada yang perlu dipanikan, indeks kita masih tumbuh double digit kan tahun ini," ujar Ito.
Diketahui, kurs tengah Bank Indonesia rupiah hari ini di level Rp 12.720, dari hari sebelumnya di posisi Rp 12.900 per dolar AS.