TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN) pada tahun depan akan memperlebar portofolio pembiayaan alat-alat kesehatan di bisnis rumah sakit. Sebab, bisnis rumah sakit dinilai tidak pernah mengalami gejolak seperti pertambangan.
"Mau keadaan krisis rumah sakit tetap berjalan, orang sakit kan pasti ke rumah sakit. Alat rumah sakit seperti rontgen, scaning itu kan mahal. Jadi ini yang kita kejar," kata Direktur Utama IBFN, Jap Hartono, Jakarta, Senin (22/12/2014).
Namun mengenai berapa porsi yang akan dikejarnya, Hartono tidak menjelaskannya secara terperinci karena sektor rumah sakit baru digeluti perseroan pada kuartal III 2014. Sehingga, sektor pertambangan tetap menjadi sektor utama dalam pembiayaan.
Saat ini perseroan menjadi penyedia solusi pembiayaan sistem konvensional maupun syariah di bidang industri infrastruktur, kontruksi, transportasi, pertambangan, pertanian dan perkebunan, kendaraan komersial, pelayaran, serta minyak dan gas bumi.
"Kita tetap jaga ke depannya pertambangan 50 persen dan sisanya 50 persen. Kita intinya, pintar-pintar memilih sektor yang diberi pembiayaan," ucapnya.