TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Airbus menyatakan siap memberikan bantuan terhadap kejadian yang menimpa pesawat milik AirAsia dengan nomor QZ 8501 dengan rute dari Surabaya ke Singapura.
Dalam keterangan tertulisnya, Ameer Brontoari, Senior Consultant Airbus menyatakan, pesawat tersebut memiliki MSN (Manufacturer Serial Number) 3648, terdaftar sebagai PK-AXC dan diserahkan kepada AirAsia dari lini produksi Airbus pada bulan Oktober 2008.
"Airbus akan memberikan informasi faktual lebih lanjut begitu tersedia dengan rincian yang telah dkonfirmasi dan disetujui oleh pihak-pihak yang berwenang," demikian pernyataan Ameer.
Pesawat ini digerakkan oleh mesin CFM 56-5B dan telah melakukan penerbangan sebanyak 23.000 jam dalam 13.600 penerbangan. Hingga saat ini, belum ada informasi faktual lain yang tersedia. Sesuai dengan kesepakatan internasional ICAO Annex 13, Airbus akan memberikan bantuan penuh kepada otoritas investigasi keselamatan Prancis, BEA, dan kepada para pihak yang berwenang terhadap investigasi tersebut.
Airbus A320-200 adalah pesawat bermesin ganda dengan lorong tunggal (single-aisle) yang dapat menampung 180 tempat duduk penumpang dengan konfigurasi satu kelas. A320 pertama mulai dioperasikan pada bulan Maret 1988.
Hingga akhir November 2014, lebih dari 6000 pesawat dari keluarga A320 dioperasikan oleh lebih dari 300 operator di seluruh dunia. Hingga saat ini, seluruh armada ini telah mengumpulkan lebih dari 154 juta jam terbang dari 85 juta penerbangan.