News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Naiknya Cadangan Devisa Dorong Penguatan Rupiah

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menghitung uang rupiah di jasa penukaran uang di Jakarta Pusat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2014 menjadi 111,9 miliar dolar AS, mendorong penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada sore ini.

Tercatat, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada sore ini menguat 25 poin menjadi Rp 12.700 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 12.725 per dolar AS.

Sementara data Bloomberg, rupiah menguat 60,7 poin atau 0,48 persen jadi Rp 12.674 dari sebelumnya Rp 12.699 per dolar AS. Sedangkan, kurs tengah Bank Indonesia rupiah menguat ke posisi Rp 12.731 dari hari sebelumnya Rp 12.732 per dolar AS.

"Naiknya cadangan devisa menjadi salah satu penopang rupiah menguat terhadap dolar AS," kata Pengamat Pasar Uang dari Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova, Jakarta, Kamis (8/1/2015).

Menurut Rully, penguatan rupiah juga disebabkan adanya pelepasan mata uang negeri Paman Sam oleh masyarakat untuk mengambil keuntungan setelah penguatan dolar AS tadi pagi hingga siang.

"Pelaku pasar memanfaatkan keuntungannya dengan jual dolar AS di pasar valas domestik," ucapnya.

Analis Valuta Asing Bank Mandiri, Reny Eka Putri, mengatakan pelaku pasar sebelumnya memiliki ekspektasi bahwa cadangan devisa Indonesia akhir Desember 2014 masih mencatatkan level positif. Sehingga, hal ini membawa arus penguatan rupiah terhadap dolar AS.

"Pelaku pasar ekspektasi cadangan devisa stabil," ucap Reny.

Untuk diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia akhir Desember 2014 naik 0,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp 10,16 triliun (asumsi Rp 12.700 per dolar AS) menjadi 111,9 miliar dolar AS dari sebelumnya akhir November 2014 sebesar 111,1 miliar dolar AS.

Peningkatan cadangan devisa tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa hasil ekspor migas dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah dan penerimaan pemerintah lainnya dalam valuta asing yang melebihi pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan devisa dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini