Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Maritim, Indroyono Soesilo menilai tidak ada salahnya adanya penerbangan berbiaya hemat atau low cost carrier (LCC) dan menyarankan Kemenhub mempertimbangkan ulang wacana dihapuskannya LCC tersebut. Menurutnya, di seluruh dunia juga ada penerbangan berbiaya hemat tersebut.
"Di seluruh dunia ada LCC," kata Indroyono di kantor Ombudsman, Jakarta, Jumat (9/1/2015).
Indroyono menuturkan, yang terpenting dari penerbangan berbiaya hemat adalah keselamatan. Menurutnya, penerbangan berbiaya hemat itu hanya mengurangi servis yang di terima di dalam pesawat, tetapi bukan mengurangi keselamatan.
"Masalah keamanan itu nomor satu. Itu tidak bisa diganggu gugat," tuturnya.
Seperti diketahui, low cost carrier adalah penerbangan dengan biaya hemat atau sebuah maskapai penerbangan yang menyediakan harga tiket pesawat dengan harga terjangkau dengan mengurangi beberapa layanan umum bagi penumpang pesawat seperti layanan catering, minimalis reservasi sehingga menekan biaya cost penerbangan dan harga nya dapat dijangkau oleh masyarakat luas.
Kebijakan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk membatasi tarif batas bawah bagi maskapai low cost carrier atau maskapai penerbangan murah, mendapat banyak kritikan. Banyak maskapai penerbangan yang menjerit, sehingga nantinya dikhawatirkan akan mengurangi standar keselamatan.
Jonan menegaskan bahwa istilah LCC tidak ada dalam aturan penerbangan. Dia menjelaskan, LCC hanya ada untuk istilah komersial saja.
"Saya juga tidak mengenal LCC, kalau misalnya ditanyakan kenapa 40 persen. Tujuannya membantu supaya semua airline punya ruang keuangan yang cukup untuk mempertahankan pelayanan, keselamatan dan safety," kata Jonan.