News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Freeport Didesak Bangun Smelter di Papua Bukan Gresik

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses flotasi atau pengapungan mineral tambang, seperti tembaga, emas, dan perak. Proses itu dilakukan untuk memperoleh konsentrat yang terdiri dari tembaga, emas, dan perak. Konsentrat itu kemudian dialirkan ke Pelabuhan Amamapare, dikeringkan, dan kemudian dikirim ke pabrik-pabrik pengecoran.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia sudah mendesak sejak awal PT Freeport Indonesia harus membangun smelter atau pabrik pengolahan dan pemurnian mineral di Papua.

"Masalahnya yang membangun itu bukan pemerintah tapi Freeport. Sekarang Freeport diminta membangun smelter," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya, Jakarta, Jumat (30/1/2015).

Kalla memastikan pemerintah menolak Freeport yang mau membangun smelter di di Gersik, Jawa Timur, seperti yang sudah mereka rencanakan setelah menjalin kerjasama dengan PT Petrokimia Gresik.

Rencannya, Freeport akan memanfaatkan lahan PT Petrokimia Gresik yang sudah disewa dengan nilai 8 dolar Amerika per meter. Freeport berencana membangun smelter di atas lahan seluas 80 hektar.

Menurut Kalla, MoU antara Freeport dan Petrokimia masih bisa diubah. Apalagi Freeport akan menghadapi kendala kekurangan pasokan listrik jika membangun smelter di Gresik.

Oleh karena itu pemerintah tetap mendesak Freeport membangun smelter di Papua, tempat mereka mengeksplorasi emas dan tembaga. "Pokoknya harus itu (smelter di Papua, red)," tegas Kalla.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini