TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gde Puspayoga mengaku miris dengan adanya impor baju bekas. Melihat hal
seperti itu, Puspayoga bingung apakah hal tersebut sudah menjadi budaya negara.
"Saya miris saya prihatin, baju bekas saja masih impor. Saya tidak tahu apa itu budaya kita atau tidak," ujar Puspayoga di peluncuran 1 juta wirausaha di Kementerian Koperasi, Jumat (30/1/2015).
Puspayoga memaparkan jika baju bekas masih terus diimpor, hal tersebut akan berimbas kepada pelaku usaha UKM khususnya di bidang garmen. Puspayoga menilai hal itu bisa menurunkan omset para produsen garmen di dalam negeri.
"Kenapa baju bekas diimpor? Pelaku usaha UKM dibidang garmen produksinya menurun," kata Puspayoga.
Puspayoga menambahkan, Indonesia mampu memproduksi baju dengan kualitas yang baik. Karena hal tersebut, Puspayoga akan mengkaji lebih dalam terkait baju bekas bersama Kementerian Perdagangan.
"Apa semiskin itu bangsa kita, perlu kita kaji bersama-sama. Kalau yang baru masih masuk akal, ini bekas," ujar Puspayoga.