TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama dua hari hujan melanda di seluruh wilayah DKI Jakarta. Genangan pun terjadi di beberapa titik. Akibatnya, aktivitas ekonomi dan perdagangan pun lumpuh, Selasa (10/2/2015).
BACA: Tahun 2030 Jakarta Diprediksi Tenggelam
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia DKI Jakarta, Sarman Simanjorang, mengatakan, "Kami perkirakan ada 75.000 kios dan toko yang tersebar di pusat-pusat perbelanjaan di wilayah kota Jakarta yang tutup. Jika omzet mereka per hari kita rata-ratakan Rp 20juta per hari, maka kerugian yang dialami mencapai Rp 1,5 triliun per hari."
Kerugian tersebut, lanjutnya, hanya pada sektor perdagangan di pusat pusat bisnis. Belum termasuk kerugian akibat dari jalur distribusi yang stagnan, omzet hotel dan restoran yang juga dipastikan menurun, transaksi keuangan yang terganggu, dan perkantoran yang banyak tidak beraktivitas akibat banyaknya karyawan yang tidak masuk kerja.
"Pusat pusat bisnis di lima wilayah kota Jakarta, dari pengamatan yang kita lakukan puluhan ribu kios dan toko tutup tidak beroperasi. Di wilayah Jakarta Timur di sepanjang Jatinegara Plaza, di wilayah Jakarta Barat Ciputra MalI, Citra Mall, Central Park, Glodok City, Pasar HWI, Glodok Jaya, Glodok Mangga Besar, Puri IndahMall, Roxi Square, Mall Taman Anggrek, dan WTC Mangga Dua," katanya.
Lalu, lanjutnya, di Jakarta Pusat ada ITC Harco Mas, Mangga Dua Mall, Plaza Harco Electronic.
Untuk pusat bisnis yang paling banyak terganggu adalah di daerah Jakarta Utara disana ada Mangga Dua Square, Electronic City, ITC Mangga Dua, Kelapa Gading Mall, Mall Artha Gading, Mall Kelapa Gading, Mall Kelapa Gading Square, Mall Sport Kelapa Gading, ITC Mangga Dua.
"Sedangkan pusat bisnis wilayah Jakarta Selatan lebih cenderung tidak separah di wilayah lain. Walaupun Mall buka, namun kios banyak yang tutup dan pengunjung sepi akibat transportasi yang tidak bisa tembus ke lokasi dan banyak karyawan yang tidak masuk kerja," katanya.
Banjir tahun ini, tambahnya, membuktikan bahwa pemprov DKI Jakarta belum mampu mengatasi permasalahan banjir di DKI Jakarta.
Apalagi masih sempat masuk di ring satu kawasan Istana negara dan Balaikota. Sebagai kota jasa pemprov DKI Jakarta harus dapat segera mengatasi dampak banjir ini karena sudah sangat mengancam kelangsungan bisnis.
Penulis: Mohamad Yusuf