Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) mendukung upaya pemerintah untuk menggalakkan sektor kehutanan agar terjadi penciptaan lapangan kerja yang lebih besar lagi di industri ini.
Presiden RAPP Tony Wenas mengatakan, pihaknya mendukung investor-investor baru untuk bergerak di bidang kehutanan ini. ”Kalau investor baru hadir di industri HTI maka akan memperkuat Indonesia di kancah perdagangan dunia,” kata Tony Wenas dalam keterangan resminya kepada Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Tony Wenas menjelaskan bahwa perusahaan tidak memonopoli usaha Hutan Tanaman Industri (HTI).
”Izin konsesi yang diberikan kepada perusahaan adalah seluas 350.000 ha, sementara alokasi izin untuk hutan produksi di Indonesia seluruhnya sekitar 10 juta ha. Jadi hanya 3.5 persen bukan 75 - 80 persen seperti yang dituduhkan,” jelas Tony Wenas.
Dari luasan 350.000 ha, perusahaan mengalokasikan juga untuk area konservasi di dalam konsesi 10 persen, tanaman kehidupan untuk masyarakat 5 persen, tanaman unggulan 10 persen dan infrastruktur 5 persen,” jelas Tony Wenas.
Lebih lanjut Tony menyampaikan, prospek industri HTI di Indonesia sangat menjanjikan dalam membantu pemerintah untuk mengembangkan perekonomian daerah.
“Perusahaan telah menciptakan peluang tenaga kerja dari sektor UKM saja sebanyak 5.000. Bahkan guna menggerakkan roda perekonomian perusahaan membangun infrastruktur jalan sepanjang 9.317 km dan diantaranya 2.095 km dapat dipakai oleh masyarakat,” imbuh Tony Wenas.