News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sentimen Turunnya BI Rate Masih Dorong Penguatan Laju IHSG

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petugas mengecek uang pecahan Rp 100 ribu yang sudah dikemas dalam kantung plastik masing-masing Rp 1 miliar yang akan dikirimkan ke sejumlah bank di Gedung Bank Indonesia (BI), Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (3/9/2013). Bank Indonesia memutuskan untuk menaikkan kembali suku bunga dengan acuan BI rate ke level 7 persen dari sebelumnya di angka 6,5 persen, menyusul melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sentimen positif dari penurunan suku bunga acuan perbankan atau BI Rate, masih akan mendorong penguatan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini. Diprediksi bergerak pada kisaran support 5.323 dan resistance 5.356.

"Hari ini kami proyeksikan indeks berpeluang untuk kembali menguat seiring dengan dampak dari turunnya BI Rate," kata Analis Panin Sekuritas Purwoko, Jakarta, Rabu (18/2/2015).

Kemarin, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 7,5 persen dari level sebelumnya 7,75 persen.

Selain itu, Bank Indonesia juga menurunkan suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen dari level sebelumnya di level 5,75 persen, dengan suku bunga Lending Facility tetap pada level 8 persen.

Purwoko menilai, langkah menurunkan BI Rate ini dilakukan guna mendorong perekonomian dan juga sebagai dampak dari melemahnya inflasi. Sementara, faktor eksternal yang mempengaruhi IHSG yaitu berasal dari yang Tiongkok dikabarkan data harga rumah baru (new home prices) meningkat sebagai dampak dari penurunan suku bunga kredit dan merupakan sinyal dari pemulihan ekonomi.

"Pada pembukaan, sebagian besar bursa Eropa juga tampak menguat. Kenaikan pada pembukaan bursa Eropa terjadi ditengah konflik Ukraina dan juga masalah ancaman macetnya utang Yunani," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini