News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lonjakan Harga Beras

Bulog: Persoalan Administrasi Hambat Penyaluran Raskin

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdagangan beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (25/2/2015). Wakil Presiden Jusuf Kalla memerintahkan Perum Bulog untuk menyalurkan sebanyak 300.000 ton beras bagi rakyat miskin (raskin) untuk menstabilkan harga beras yang mulai naik. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Pelayanan Publik Perum Bulog Lely Pritasari mengatakan, pihaknya masih memiliki cadangan beras untuk masyarakat miskin (raskin) 1,4 juta ton.

Namun, kata Lely, pihaknya tidak bisa mengeluarkan beras tersebut jika tidak ada Surat Permintaan Alokasi (SPA) dari pemerintah dan perintah dari menteri perdagangan.

"Bulog salah kalau mengeluarkan beras dari gudang kalau tidak ada surat permintaan SPA dan tanpa perintah mendag," ujar Lely saat diskusi bertajuk 'Harga Beras Tidak Waras' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (28/2/2015).

Lely pun mengakui sebenarnya pihaknya bisa memenuhi permintaan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang meminta Bulog mengeluarkan beras raskin 300 ribu ton.

Namun, Lely kembali mengingatkan, pihaknya menemui kendala karena harus melalui serangkaian proses administrasi yakni verifikasi rumah tangga miskim (RTM) penerima raskin.

"Masalahnya aturan raskin, Bulog bisa salurkan setelah ada permintaan Pemda. Banyak persoalan administrasi. Misalnya verifikasi penerima RTM mulai desa, kecamatan sampai pusat," ujar Lely.

Sekedar informasi, harga beras di Indonesia melambung tinggi menyusul kelangkaan beras. Bahkan, harga beras sudah
menyentuh Rp 13 ribu per kg.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini