News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak Rupiah

Melemah, Rupiah Mendekati Level Rp 13.200

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas menghitung uang dolar USD di Bank BNI, Jalan Karangayu, Kota Semarang, Jateng, Selasa (10/3/2015). Nilai tukar rupiah masih di kisaran Rp 13.000 per USD. TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS Rabu (11/3/2015) pagi ini kembali terpuruk. pada awal perdagangan di pasar spot, rupiah melorot hingga mendekati level 13.200.

Seperti dikutip dari data Bloomberg, mata uang Garuda dibuka turun ke posisi Rp 13.196 per dollar AS, anjlok 102 poin dibanding 13.094.

Indeks dollar AS yang kembali naik menjadi faktor penekan bagi mata uang rupiah, hari ini. Pelaku pasar pun menunggu langkah nyata pemerintah dan otoritas keuangan terhadap pelemahan mata uang Garuda.

Indeks dollar AS naik drastis hingga dini hari tadi walaupun beberapa data ekonomi AS diumumkan tidak lebih baik dari periode sebelumnya. Di saat yang bersamaan Indeks S&P 500 mengalami penurunan harian terburuk dalam dua bulan terakhir.

Harapan kenaikan suku bunga AS masih cukup tinggi sehingga menjaga kekhawatiran lenyapnya likuiditas dollar AS yang selama ini menopang performa pasar modal AS dan juga dunia. Angka penjualan ritel dan produksi China ditunggu siang ini, keduanya diperkirakan masih akan turun.

Kemarin, rupiah melemah hingga sore bersama-sama dengan mata uang lain di Asia. Aksi jual di IHSG yang terlihat di pembukaan berganti menjadi aksi beli setelah jeda siang sehingga berhasil ditutup menguat.

Pengambil kebijakan secara bergantian mulai muncul di publik merespon rupiah yang melemah ke atas 13,000 terhadap dollar AS. Namun, menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, belum ada kebijakan nyata yang akan diambil dalam waktu dekat. Pada saat bersamaan pasokan dollar AS dari Bank Indonesia masih sangat minim di pasar.

"Hari ini rupiah berpeluang kembali melemah melihat indeks dollar AS yang naik tajam," demikian Riset Samuel Sekuritas Indonesia pagi ini.(Robertus Benny Dwi Koestanto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini