TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengatakan Indonesia bisa swasembada beras tahun ini. Dari hasil eksperimen yang dilakukannya Jumat (20/3/2014) pagi, diketahui kebutuhan masyarakat yang mencapai sekitar 27 juta ton per tahunnya, dan hal itu bukanlah sesuatu yang sulit.
"Ya kalau (produksi) ini berjalan terus, maka tidak perlu (impor)," kata JK di kantor kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (20/3/2015).
Konsumsi rakyat Indonesia yang mencapai 114 kilogram beras pertahunnya termasuk tinggi kata JK, karena rata-rata di Asia konsumsi berasnya hanya mencapai 90 kilogram pertahun perorang. Ia menyebut konsumsi di Malaysia saja hanya mencapai 90 kilogram beras perorang pertahun, sedangkan India dan Jepang juga lebih rendah lagi.
Produksi beras Indonesia tahun 2014 lalu adalah sekitar 26 juta ton, dan menurut JK tidak sulit untuk menambah 1 juta ton sehingga bisa mencukupi kebutuhan beras dalam negri yang mencapai 27 juta ton pertahunnya.
"Swasembada bukan pekerjaan yang terlalu berat sebenarnya kalau kita memperbaiki bibit, pupuk," katanya.
Pemerintah kata JK butuh waktu untuk memperbaiki pengarian, pupuk dan bibit. Ia memastikan perbaikan-perbaikan tersebut bisa diselesaikan sebelum akhir tahun, dan Indonesia bisa stop mengimpor beras bila semua perbaikan selesai di lakukan.
"Tetapi, kita masih mengimpor kedelai, jagung, jadi bukan swasembada pangan secara keseluruhan, tetapi swasembada beras," tandasnya.