News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BBM Bersubsidi

Menhub Larang Organda Naikkan Tarif Angkutan

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan menerima telepon dari Presiden RI Joko Widodo saat bersama Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis meninjau keadaan Pelabuhan Dwikora Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (21/3/2015), saat berkunjung ke Pontianak. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascakenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tanggal 27 Maret lalu, pemerintah memastikan tidak akan terjadi lonjakan harga. Untuk itu, pemerintah melarang perusahaan-perusahaan transportasi menaikkan ongkosnya.

Menteri Perhubungan Ignatius Jonan mengatakan, organisasi angkutan darat (Organda) tidak boleh menaikkan kembali tarif angkutannya. Sebab, mereka sudah melakukannya pada November lalu. "Harus pakai tarif lama," ujar Jonan, Senin (30/3/2015) di Istana Negara.

Namun, untuk tarif angkutan kota, Jonan akan menyerahkan keputusannya kepada pemerintah kota/kabupaten. Namun, pihaknya memerintahkan pemerintah daerah untuk tidak menaikan tarif angkutan.

Sebelumnya, dalam sidang kabinet paripurna, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya untuk memantau pergerakan harga. Apalagi, dalam waktu sekitar tiga bulan sudah akan memasuki bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.

Jika lonjakan harga tidak bisa dikendalikan, saat Ramadhan dan Idul Fitri kenaikan harga akan jauh lebih besar. Bukan hanya tarif angkutan saja, Jokowi juga meminta kementerian terkait untuk memantau pergerakan harga kebutuhan pokok, seperti beras dan gula.

Terkait harga gula, Kementerian Perindustrian menegaskan pihaknya akan memastikan persediaan gula tercukupi. Untuk itu, pemerintah berencana melakukan impor bahan baku gula atau row sugar.

Menurut Menteri Perindustrian Saleh Husin, pihaknya suda mengusulkan rekomendasi kepada Kementerian Perdagangan agar segera melakukan impor. Sebab, menjelang bulan puasa dan Idul Fitri industri makanan dan minuman membutuhkan pasokan bahan baku gula yang tinggi.

Penulis: Asep Munazat Zatnik

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini