Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bos perusahaan investasi, PT Saratago Invetama Sedaya Tbk (SRTG) Sandiaga Uno meminta kepada pemerintah untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, agar tidak melemah terlalu dalam.
"Menurut kami harus ada respon yang cukup kongkrit dari semua pemangku kepentingan. Tapi sekarang dari nilai keekonomisannya sudah jauh lebih kuat, namun perlu sinyal positif dari semuanya sehingga rupiah bisa terjaga volatilitasnya," kata Sandiaga di Jakarta, Kamis (2/4/2015).
Beberapa waktu lalu, rupiah sempat menyentuh level di atas Rp 13.200 per dolar AS. Namun, berangsur-angsur kembali menguat dan hari ini sudah di posisi Rp 13.000 dari hari sebelumnya Rp 13.043 per dolar AS.
Namun mengenai tindakan pemerintah untuk memberikan sinyal positif kepada laju rupiah. Dirinya tidak menjelaskan secara detail langkah apa yang perlu dilakukan. Dirinya hanya meminta agar kondisi politik di dalam negeri mereda tanpa ada ketengan antar partai politik.
"Pemerintah diharapkan memberikan sinyal positif dan turunkan tensi politik, sehingga stabilitas bisa tercapai," ucapnya.
Sementara mengenai dampak pelemahan rupiah terhadap perusahaa yang dipimpinnya. Sandiaga mengaku, tidak terlalu mengkhawatirkan karena hal tersebut hanya bersifat jangka pendek dan menengah saja.
"Jadi enggak terlalu signifikan. Tapi bagi secara keseluruhannya, likuditas perlu dijaga," ucapnya.