News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menteri Susi Lepas 450 Ekor Kepiting Bertelur di Bali

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI :Petugas Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Soekarno Hatta, melepaskan kembali ratusan Kepiting (Scylla sp) dan Lobster bertelur serta anakannya (Panulirus sp) ke wilayah hutan konservasi Mangrove Sekolah Tinggi Perikanan Karangantu, Kota Serang, Provoinsi Banten, Kamis (12/2/2015). Produk perikanan hasil tindakan dan pencegahan yang akan dikirim ke Tiongkok ini sengaja dilakukan untuk menegakan peraturan menteri kelautan dan perikanan untuk mendukung kelestarian populasi Lobster dan Kepiting di alam serta kelangsungan usaha eksportir dan nelayan, karena selama ini telah mengalami penurunansehingga perlu dilakukan pembatasan penangkapan Lobster dan Kepiting. WARTA KOTA / NUR ICHSAN

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melepaskan 450 ekor kepiting bertelur dengan ukuran mencapai 800 gram per ekor di Kawasan Hutan Mangrove, Wanasari Tuban, Bali, Kamis (9/4/2015). Kepiting-kepiting yang merupakan hasil tangkapan dari Jakarta dan Balikpapan tersebut dilimpahkan ke Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Denpasar (BKIPM).

“Diharapkan masyarakat di area Wanasari ini mendapat manfaat serta agar keberlanjutan tetap terjadi, untuk tidak mengeksploitasi kepiting betina,” kata Susi, dalam siaran pers.

“Biarkan diberikan peluang untuk bereproduksi dan berkembang. Untuk tetap menjaga alam. Mudah-mudahan restoking kali bermanfaat dan hasilnya dapat dinikmati anak cucu kita,” ucap Susi.

Undang-undang Nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 1 tahun 2015 tentang Penangkapan Lobster, Kepiting dan Rajungan, melarangan penangkapan kepiting dalam kondisi bertelur dan di bawah ukuran berat 200 gram.

Populasi kepiting mengalami penurunan akibat eksploitasi besar-besaran tanpa mempertimbangkan ukuran dan kondisi sedang matang gonad dan bertelur. Hal ini mengancam keberlangsungan biota hayati. (Estu Suryowati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini