TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), Arif Wibowo, meminta manajemen PT Angkasa Pura I dan II agar mengutamakan keamanan lokasi semua bandara. Hal ini, menyusul tindakan Mario Steven Ambarita yang menyusup ke roda pesawat Garuda beberapa hari lalu.
"Kita sudah koordinasi dengan semua bandara, untuk meningkatkan keamanan, tidak ada lagi akses orang masuk ke runway (landasan pacu). Ini harus dijadikan prioritas utama karena ini sangat berbahaya di operasional penerbangan," kata Arif di Jakarta, Selasa (14/4/2015).
Menurut Arif, pembuatan pagar dengan standar yang bisa menghalangi orang masuk seharusnya sudah menjadi program utama dari Angkasa Pura, sehingga tidak perlu diminta terlebih dahulu oleh pihak lain. Dirinya pun melihat, masih banyak bandara-bandara kecil yang ada di Indonesia belum dipagari.
"Kalau pun belum dipagari, tapi untuk sisi tv-nya harus berjalan dengan baik dan monitoring keamanannya juga harus sangat baik," tutur Arif.
Menurut Arif, ada beberapa poin yang membuat bandara tersebut dinyatakan aman. Seperti sisi udara (air side) yang dipastikan harus bersih dari kegiatan diluar atau pihak tidak berkepentingan. Airside ini mencakup, runway, apron, dan tempat pengusian bahan bakar.
"Kalau sudah masuk runwat itu bukan airlines yang tanggung jawab. Ini sudah keemanan bandara, kita sudah sampaikan imbauan untuk segera diperbaiki (kekurangannya)," ucap Arif.