News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak Rupiah

Pengamat: Pemerintah Wajib Hadang Dana Asing Keluar

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MENGUAT TIPIS - Petugas menghitung mata uang dolar AS yang ditukarkan warga di Golden Money Changer, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, Selasa (3/3). Nilai tukar rupiah kembali menguat tipis dibanding hari sebelumnya dari Rp 12.970 menjadi Rp 12.938 per dolar AS. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aliran dana asing di dalam negeri dipastikan akan hengkang ke negeri Paman Sam, pasca Bank Sentral Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuannya pada September 2015.

Kondisi tersebut, pastinya membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali tertekan dan meninggalkan level psikologisnya.

"The Fed menaikkan suku bunganya itu sekitar September 2015 dan ini mendorong capital outflow," kata Kepala Analis Forex Time (FXTM), Jameel Ahmad, Kamis (16/4/2015).

Menurut dia, saat ini dolar AS berada dalam area tren penguatan hingga kenaikan Fed fund rate terealisasi. Jika, dolar AS bergerak melemah itu hanya bersifat sementara.

Sementara itu, adanya upaya pemerintah dalam mengantisipasi pelemahan rupiah lebih dalam. Berbagai kebijakan telah dikeluarkan, salah satunya tax allowance. Hal ini dinilai Jameel sesuatu yang dapat menahan keluarnya dana asing dari Indonesia.

"Salah satu kebijakan Pemerintah Indonesia untuk menurunkan pajak bagi perusahaan yang menanamkan investasinya di dalam negeri dapat menahan 'capital outflow' sehingga potensi rupiah bertahan cukup terbuka," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini