News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konferensi Asia Afrika

Politisi PKB: KAA Harus Wujudkan Kerjasama Kedaulatan Pangan

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bersama para pemimpin negara berfoto bersama dalam pembukaan Asian-African Summit yang merupakan puncak rangkaian peringatan 60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4/2015). Sebanyak 32 kepala negara dan delegasi dari 92 negara menghadiri rangkaian peringatan ke-60 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta dan Bandung yang digelar hingga 24 April 2015. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konferensi Asia Afrika (KAA) harus mewujudkan kerjasama kedaulatan pangan. Demikian dikatakan Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan melalui pesan singkat, Rabu (22/4/2015).

Menurut Daniel, KAA menjadi momentum penting untuk mewujudkan kerja sama di bidang pangan yang menguntungkan dan menperkuat posisi negara dan rakyat di Asia Afrika. "Tanpa kerja sama yang konkrit tersebut KAA menjadi seremoni yang hanya menghabiskan biaya dan sia-sia," ujar Daniel.

Presiden Jokowi, kata Daniel‎, harus mendorong Menteri Pertanian mewujudkan kerja sama ini agar kedaulatan pangan bisa terwujud bagi negara di Asia Afrika. Wasekjen PKB itu mengatakan KAA harus menghasilkan kerja sama konkrit di bidang pangan.

Contohnya, merumuskan sendiri standar pangan yang mampu memutus sistem pangan dunia yang tidak adil dan merugikan yang dikuasai segelintir perusahaan raksasa.

"Sebagai sumber keanekaragaman hayati dunia, negara Asia Afrika harus memiliki standar pangan sendiri berdasarkan keunggulan produk lokal mereka yang sangat kaya," tuturnya.

KAA, kata Daniel, juga harus mendorong kebijakan biodiversity dan perdagangan pangan yang sama-sama menguntungkan serta menjamin kecukupan pangan bagi negara Asia Afrika. Selain kerja sama konkrit di bidang teknologi dan litbang bersama sehingga Asia Afrika bisa memiliki dan mengembangkan produk pangan lokal bersama.

"Termasuk bersatu menghadapi dan menolak tekanan WTO yang banyak tidak dil bagi negara asia afrika, khususnya yang selalu campur tangan terhadap kedaulatan pangan suatu negara," katanya.

Daniel mengatakan‎ pangan adalah isu yang paling penting dan strategis bagi negara-negara Asia Afrika saat ini maupun masa depan. Bila kemajuan dan kedaulatan pangan dapat terwujud di Asia Afrika, itu menjadi kontribusi terbesar Indonesia bagi dunia.

Namun karena sistem pangan dunia dikendalikan oleh negara-negara adidaya, lanjutnya, membuat negara Asia Afrika tidak berdaulat dan memiliki ketergantungan yang akut atas pangan mereka sendiri. "Bila kerja sama dan kedaulatan pangan bisa diwujudkan dalam KAA maka itu akan menjadi kekuatan untuk mengatasi kemiskinan dan masalah kelaparan dan kekurangan gizi di negara-negara Asia Afrika," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini