TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah akan menunjuk salah satu investor yang akan membangun proyek kereta super cepat (high speed railways/HSR) atau biasa disebut Shinkansen untuk rute Jakarta-Bandung. Rencananya, penunjukkan ini akan dilakukan pemerintah pada Desember 2015.
Saat ini sudah ada dua investor yang berminat membangun proyek tersebut, yakni dari Jepang dan Tiongkok. Nantinya, salah satu investor tersebut akan bekerjasama dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Sekarang kan belum diputuskan, Kementerian Perhubungan yang akan memutuskan," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basoeki Hadimoeljono, Sabtu (25/4/2015).
Menurut Basoeki, pemerintah saat ini sedang menunggu hasil studi kelayakan atau feasibility study (FS) investor asal Tiongkok. Dia memperkirakan studi tersebut akan rampung pada Desember 2015.
"Kalau Jepang kan sudah FS dari tahun lalu. Tiongkok nanti Desember, sehingga kita bandingkan nanti Desember dan kita putuskan. Tapi yang lebih dulu punya pengalaman kan Tiongkok kalau soal Shinkansen," tutur Basoeki.