TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Indroyono Soesilo, mengaku pesimistis Indonesia kembali masuk menjadi anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
Sebab, Indonesia yang sudah mengundurkan diri pada 2008, mengaku tak punya kemampuan ekspor lagi hingga tahun ini.
"OPEC itu kan negara ekspor, kita bisa ekspor ga kira-kira?" ujar Indroyono di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Selasa (12/5/2015).
Indroyono menilai sektor migas di dalam negeri harus bekerja keras jika ingin kembali bergabung ke dalam OPEC. Pasalnya untuk saat ini kemampuan migas di Indonesia masih tergantung dari impor.
"Kalau ada organisasi eksporting gas mungkin iya, saya belum bisa membayangkan," kata Indroyono.
Dari data Kemenko Kemaritiman, produksi minyak bumi di Indonesia berada di angka 730 ribu barel per hari. Sedangkan kebutuhan Indonesia per harinya 1,3 juta barrel.
Dengan kekurangan tersebut, otomatis pemerintah harus mengimpor minyak bumi terutama untuk bahan bakar. Melihat hal tersebut Indroyono menilai sebaiknya pemerintah mengembangkan energi baru terbarukan.
"Kita masih banyak impor, tapi ada potensi ke energi baru terbarukan," jelas Indroyono.