TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menegaskan tidak akan ada PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) berikutnya.
Setelah proses audit investigasi Petral, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang berada di Singapura dan Hong Kong akan resmi dibubarkan tanpa ada kelanjutannya lagi.
"Banyak pihak menilai 'Ah paling mau dibuat rumah, saya dan bu Rini (Menteri BUMN) menjamin tidak akan terjadi, betul-betul likuidasi," ujar Sudirman di kantor Kementerian BUMN, Rabu (13/5/2015).
Sudirman memaparkan jika ingin masuk ke pasar internasional, pemerintah akan meminta Pertamina membuat lembaga baru yang bebas dari unsur Petral yang terdahulu. Dalam badan yang baru tersebut, Sudirman ingin seluruh pegawai dan sistem bersih dari Petral yang akan dibubarkan.
"Kalau perlu untuk masuk market harus dibuat entitas baru orang baru dengan good governance," ungkap Sudirman.
Hal senada disampaikan oleh Menteri BUMN Rini Soemarno bahwa semua aset Petral akan dikembalikan kepada Pertamina. Pemerintah akan mengawasi audit investigasi Petral, agar tidak ada secara sengaja membuat sistem baru seperti Petral.
"Asetnya pindah ke Pertamina. Tidak ada yang akan menyiapkan perusahaan baru menggantikan Petral," tegas Rini.
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, mulai hari ini Petral resmi dibekukan. Seluruh aset akan diaudit kembali hingga April 2016, lalu Petral resmi dibubarkan.