TRIBUNNEWS.COM, SURYA - PT Michelin Indonesia meluncurkan dua ban untuk segmen kendaraan komersial yakni Michelin X Multi Z dan Agilis CLT.
Michelin X Multi Z merupakan ban yang ditujukan untuk bus dan truk, sementara Agilis CLT untuk truk niaga ringan, di Surabaya, Senin (18/5/2015).
Kedua ban itu yakni tipe X Multi Z untuk bus dan truk serta tipe Agilis CLT untuk kendaraan niaga ringan.
Country Director PT Michelin Indonesia Jean Charles Simon mengatakan, komitmen Michelin memperluas penggunaan ban radial di Indonesia dibuktikan dengan peluncuran produk anyar tersebut.
"Produk kami akan memberi tingkat kenyamanan serta kenyamanan berkendara bagi segmen kendaraan menengah dan berat, serta kendaraan niaga," klaim Simon.
Dia menambahkan pasar kendaraan komersial segmen bus dan truk juga terus berkembang. Kendati sempat menurun pada tahun lalu, tapi pada tahun ini Michelin memprediksi pertumbuhan penjualan segmen tersebut akan mencapai 8%.
“Kami sengaja meluncurkan kedua produk ini di Medan, bukan Jakarta. Kami ingin memperkuat komitmen kami di Indonesia, khususnya di luar Jawa. Saat ini Indonesia memiliki rencana pembangunan infrastruktur yang pesat. Selain itu, pertumbuhan industri juga masih menjadi penopang perekonomian Indonesia," imbuhnya.
Asal tahu saja, dibandingkan dengan ban jenis bias, komposisi pemakaian ban radial di Indonesia masih sangat minim, yakni 15 persen dari jumlah ban yang mengaspal di Tanah Air.
Dari jumlah itu, Michelin juga baru berkontribusi sekitar 5 persen.
Simon mengatakan pada tahun ini perkiraan pasar ban untuk bus dan truk akan mencapai 5,4 juta unit, di mana ban radial diprediksi mencapai 4,5 juta unit dan 903.000 unit untuk ban bias. Potensi pasar ini yang menggiurkan bagi Michelin, yang mengklaim sebagai salah satu pemimpin pasar global ban radial.
Tak hanya itu, Simon memproyeksikan panga pasar ban radial pengganti akan meningkat hingga 19% pada tahun dibandingkan dengan 16% pada tahun lalu.
"Michelin X Multi Z kami rancang memiliki keunggulan dibandingkan dengan model sebelumnya, yakni jarak tempuh kendaraan meningkat 25% karena komponen campuran polymer, lebih hemat bahan bakar 8% dan lebih aman karena daya cengkeram yang kuat," tambah Simon.