TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta alokasi anggaran Rp 10 triliun di rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2016. Hal itu dilakukan untuk mendorong pengembangan energi terbarukan
Menteri ESDM Sudirman Said mengungkapkan, alokasi anggaran yang diminta tersebut untuk pengembangan energi nuklir bersama Kementerian Riset Teknologi dan BATAN.
"Kita akan juga punya satu seed fund untuk dorong nuklir," ujar Sudirman di Jakarta, Kamis (28/5/2015).
Sudirman memaparkan alokasi untuk energi nuklir tidak banyak, karena dari anggaran Rp 10 triliun lebih banyak untuk pengembangan energi terbarukan lainnya seperti panas bumi, air, angin, dan sinar matahari.
"Iya tetapi ga banyak. Yang lebih urgent adalah yang kita kerjakan saat ini," ungkap Sudirman.
Sudirman mengaku bakal mendapat banyak kecaman dari berbagai pihak atas pengembangan nuklir tersebut, namun mantan bos Pindad tersebut sudah siap.
"Nggak ada kebijakan yang tidak ada yang menentang. Yang penting menjelaskan," kata Sudirman.
Terpisah, Menteri Perdagangan sekaligus Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Rahmat Gobel menyarankan sebaiknya pemerintah lebih mengutamakan energi baru.
Untuk itu, pihaknya mendukung niat pemerintah dalam melakukan optimalisasi kepada energi baru terbarukan. Meski tenaga nuklir nantinya juga membantu menambah pasokan listrik.
"Kalau bagi saya mendorong lebih dulu energi baru terbarukan dari pada nuklir," kata Rachmat
Dia menambahkan dalam menerapkan energi nuklir di Tanah Air sebaiknya perlu peninjauan mendalam. Terutama dilihat dari segi infrastruktur. Sehingga dalam penerapannya bisa maksimal.