TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam menghadapi kebutuhan di bulan puasa dan Idul Fitri, pemerintah menambah pasokan BBM bersubsidi jenis premium, avtur, dan elpiji.
Untuk Premium sendiri pasokannya bertambah 18 persen sesuai kebutuhan nasional.
Direktur Jenderal (Dirjen) Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja mengungkapkan tambahan stok Premium diambil dari impor. Hal ini mengingat karena 60 persen BBM yang dikonsumsi berasal dari impor.
"Tambahan Premium 18 persen memang dari impor," ujar Wirat di kantor Ditjen Migas, Rabu (10/6/2015).
Wirat memaparkan bahwa tambahan impor tidak mengambil dana dari APBN, melainkan dari PT Pertamina (persero) selau perusahaan BUMN yang mendistribusikannya. Dengan begitu dana APBN hanya untuk, tambahan elpiji dan avtur.
"Tambahan dana impor murni dari aksi korporasi Pertamina," ungkap Wirat.
Pemerintah telah menyiapkan tambahan avtur 10 persen dan elpiji 5 persen. Sedangkan pasokan solar diturunkan hingga 10 persen karena sektor industri libur saat lebaran.