TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berusaha mengaktifikan kembali keanggotaan Indonesia di Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Namun setelah aktif, pihak OPEC meminta kontribusi Indonesia ke depan.
"Sekarang mereka tanya, tindak lanjutnya seperti apa," ujar Staf khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widhyawan Prawiraatmadja di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (12/6/2015).
Widhyawan mengungkapkan, Indonesia bisa segera bekerjasama dengan negara-negara yang tergabung di dalam OPEC. National Oil Company (NOC) yang mewakili Indonesia bisa segera menyumbangkan kinerjanya dalam mengekspor migas.
"Sebetulnya tindak lanjutnya dengan NOC. Artinya pemerintah sudah berjalan, NOC silakan masuk," ungkapnya.
Untuk tawaran pertama, Kementerian ESDM bisa mendapat gas murah dari negara yang tergabung di OPEC. Namun syarat utamanya Indonesia harus membangun kilang di negara yang memberikan gas murah tersebut.
"Kemarin menteri bilang nawarin gas murah, tapi bikin di sana," katanya.