TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA-Perusahaan gadget asal Perancis, Wiko Mobile Indonesia, tahun ini bakal memulai pembangunan pabrik ponselnya di Indonesia. Hal ini dilakukan Wiko guna memenuhi ketentuan impor telepon seluler yang mewajibkan importir ponsel wajib membuat pabrik ponsel di dalam negeri.
Dwi Lingga Jaya, Chief Excecutive Officer (CEO) Wiko Indonesia menjelaskan, dalam pembangunan pabrik ini, pihaknya bekerjasama dengan Parastar
Group, sebuah perusahaan distributor dan importir produk teknologi informasi (TI) yang berasal dari Indonesia.
Dwi bilang, seluruh investasi pembangunan berasal dari Patra Group. "100% dana investasi Parastar yang tanggung, Wiko hanya produksi saja di situ," jelas Dwi kepada KONTAN, Rabu (1/6/2015).
Dwi menjelaskan, pembangunan pabrik bakal dimulai tahun ini. Meski baru datang ke indonesia sejak Februari 2015, Dwi mengaku pihaknya telah terlebih dahulu mengantisipasi aturan ini dengan langsung menggandeng Parastar Group yang juga bertindak sebagai distributor resmi Wiko Mobile di Indonesia. Bersama Parastar, pihaknya telah menyiapkan lahan di Bitung, Tangerang, dengan luas 700 meter persegi (m2) sejak Januari 2015 lalu.
Namun sayang, Dwi tidak mengingat besaran invetasi yang dibenamkan untuk membangun pabrik ini. "Saya tidak begitu ingat, Parastar Group yang punya datanya, saya harus tanyakan lagi," jelas Dwi.
Nantinya, pabrik ini bakal memproduksi ponsel 4G LTE. Di tahap awal, pabrik ini bakal memiliki dua line produksi. Dia menjelaskan, satu line mampu memproduksi 2.000 unit-3.000 unit ponsel per hari.
Wiko bakal memakai satu line saja karena stok impor ponsel yang didatangkan ke indonesia masih cukup banyak.
Dwi menargetkan, setelah pabrik ini mulai beroperasi, pihaknya mampu mendongkrak penjualan mencapai 180.000 unit ponsel per bulan. Sejak diperkenalkan pada awal Februari 2015 lalu, Dwi mengaku pihaknya telah menjual sebanyak 60.000 unit ponsel.(KONTAN/ David Oliver Purba )