TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang semester I 2015, laba bersih PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp 11,8 triliun. Perolehan ini, relatif stagnan dibandingkan periode yang sama pada 2014 senilai Rp 11,72 triliun.
"Pertumbuhan ekonomi domestik yang sedang melambat dan tekanan ekonomi global, BRI memperoleh total pendapatan sebesar Rp 46,2 triliun dan laba bersih Rp 11,8 triliun," kata Direktur Utama BRI Asmawi Syam di Jakarta, Jumat (31/7/2015).
Asmawi menjelaskan, total pendapatan pada enam bulan 2015 ditopang dengan meningkatnya pendapatan bunga yang mencapai Rp 39,9 triliun. Sumber pendapatan lainnya berasal dari pendapatan non bunga sebesar Rp 5,6 triliun atau tumbuh sebesar 46,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
"Pendapatan non bunga BRI didominasi oleh peningkatan fee base income yang tumbuh 32,4 persen menjadi Rp 3,5 triliun, dengan pertumbuhan tertinggi pada transaksi e-banking sebesar Rp 778,1 miliar," ujarnya.
Sementara mengenai total kredit yang telah disalurkan BRI hingga akhir Juni 2015 mencapai Rp 503,6 triliun atau tumbuh 9,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kredit pada segmen mikro mencatat pertumbuhan sebesar 15 persen menjadi Rp165,8 triliun, sedangkan di segmen ritel tumbuh 11,8 persen menjadi Rp187,3 triliun.
Adapun kredit di segmen menengah turun tipis 2,9 persen menjadi Rp 18,9 triliun, sedangkan kredit korporasi naik 2,8 persen menjadi Rp 131,5 triliun
"Terkait kualitas kredit pada semester I 2015 tetap diimbangi dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terjaga, NPL netto sebesar 0,6 persen dan NPL gross sebesar 2,3 persen" tutur Aswami.