News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pidato Kenegaraan

Amerika Saja Tidak Selalu Ekonomi Terbuka, Indonesia Kapan Tertutup?

Penulis: Eri Komar Sinaga
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ichsanuddin Noorsy (kanan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Ichsanuddin Noorsy mengkritisi kebijakan ekonomi yang ditempuh Pemerintahan Joko Widodo.

Menurut Noorsy, Presiden Jokowi tetap mewarisi kebijakan ekonomi terbuka dari para pendahulunya.

Kata Noorsy, walau pemerintahan berganti, panggung kekuasaan ekonomi politik tetap sama.

"Kita kan ekonomi terbuka, di situ salahnya," kata Noorsy dalam diskusi bertajuk 'Catatan RAPBN 2016' di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (15/8/2015).

Menurut Noorsy, kebijakan ekonomi terbuka sebenarnya jarang ditetapkan di dunia walau di negara-negara Barat sekalipun atau yang negaranya maju.

Noorsy membeberkan Presiden Amerika Serikat Obama, Perdana Menteri China Xi Jinping atau Kanselir Jerman Angela Merkel tidak serta-serta menerapkan ekonomi terbuka.

"Mereka juga nggak sekonyong-konyong ekonomi terbuka. Ada saat kapan mereka terbuka, kapan tertutup. Indonesia kapan tertutupnya?" kata dia.

Hal senada juga diungkapkan anggota DPR RI dari Komisi XI Zulkieflimansyah. Menurut Zul, presiden Indonesia boleh berganti namun kebijakan ekonominya tetap sama.

Zul mengkritik pemerintah yang tidak sepenuhnya tidak melindungi industri dalam negeri. Padahal, kata dia, perekonomian yang berasis industri mampu bertahan di tengah goncangan ekonomi.

"Sekarang kan ekonomi kita ekonomi terbuka. Itu agent of economy development yang utama bukanlah Pemerintah tapi industri dan private sector. Pemerintah punya tugas beri karpet merah pada industri sehingga bisa bermanfaat," kata Zul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini