TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berbisnis kuliner menggunakan food truck mulai marak dilakoni oleh pelaku usaha. Berbisnis kuliner menggunakan memiliki plus minus tersendiri.
Benny Abubakar, pemilik Sahara Food Truck mengatakan, kendala yang dihadapi dirinya saat menjajakan makanan menggunakan food truck adalah faktor cuaca. Menurutnya, apabila hujan turun tentu masyarakat enggan mendatangi food truck.
"Kalau panas juga bisa jadi kendala. Karena saya tidak menyediakan tenda dan bangku khusus untuk pelanggan yang hendak membeli dagangan saya," kata Benny kepada Tribunnews.com, saat ditemui di arena IIMS 2015, Jakarta, Minggu (23/8/2015).
Untuk keuntungan berdagang menggunakan food truck adalah tidak monoton di suatu tempat dan dapat memperkenalkan brandnya kepada masyarakat dalam skup yang lebih luas. Menurutnya, ia kerap berjualan berpindah-pindah tempat seperti mengikuti sebuah pameran seperti IIMS dan sebagainya.
"Saya kebetulan sampai Desember penuh (berjualan di pameran). Kita bersama asosiasi food truck biasanya bareng-bareng," tuturnya.
Adapun kuliner yang dijual Benny adalah nasi goreng kambing seharga Rp 35 ribu, nasi goreng ayam seharga Rp 30 ribu, nasi kebuli kambing Rp 35 ribu, dan nasi kebuli ayam seharga Rp 30 ribu.
Benny mengaku menikmati berjualan menggunakan food truck. Selain berjualan dari mal ke mal, dirinya juga kerap ikut dengan pedagang food truck lainnya menjajakan makanan di suatu area pameran.