News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gejolak Rupiah

Rupiah Terkapar, PHK Mengintai Karyawan Pabrik Tekstil

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses produksi poliester di PT Asia Pacific Fibers di Karawang, Jawa Barat, Senin (21/10/2013). Sebagai pemasok 23 persen kebutuhan tekstil dalam negeri, APF tidak bisa meningkatkan kapasitasnya, memperbarui mesin dan fasilitas lainnya, dikarenakan kebutuhan dana yang besar tidak didukung fasilitas perbankan akibat restrukturisasi hutang APF yang belum disetujui Perusahaan Pengelolaan Aset. (Kompas/Heru Sri Kumoro)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelemahan rupiah terhadap mata uang Paman Sam membuat industri tekstil ketar-ketir. Banyak pabrik yang terpaksa gulung tikar dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat menjelaskan, pelemahan rupiah membuat pembelian bahan baku menjadi lebih mahal. Padahal, sebagian besar sampai 80 persen bahan baku tekstil harus diimpor.

Jika begitu, produsen tekstil dalam negeri terpaksa mengerek harga jual di tengah pelemahan daya beli masyarakat Indonesia.

Ade bilang, efek dari penguatan dollar tersebut membuat beberapa produsen tekstil gulung tikar. PHK yang terjadi pun sampai puluhan ribu karyawan.

"36.000 karyawan sudah di PHK," ungkap Ade kepada KONTAN, Senin (24/8). Ade bilang, PHK telah terjadi dari Desember 2014 hingga Agustus 2015.

Melihat pasar spot, rupiah kemarin diperdagangkan di level Rp 14.050. Jika akhir tahun lalu posisi rupiah Rp 12.388 per dolar AS, kemerosotan mata uang Garuda di tahun berjalan ini sudah 13 persen. (David Oliver Purba)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini